Sugito menjelaskan sejak 2014 dengan adanya Undang-Undang No. 6 tahun 2014 Tentang Desa telah terkucur alokasi dana desa hingga saat ini (2015-2022) sebesar Rp468,9 triliun. Pagu DD 2023 untuk 75.256 Desa se-Indonesia pada 2023 mencapai Rp72 triliun.

“Meski sempat menurun akibat pandemic Covid-19, pagu DD [Dana-Desa] tahun ini sudah kembali meningkat. Peran DD dalam pemulihan ekonomi nasional terbukti sangat besar, mengingat 91% wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berbasis Desa dan 71% penduduk Indonesia berlokasi di pedesaan. Artinya efektifitas penggunan DD yang berbasis data baik IDM [Indeks Desa Membangun] maupun SDGs Desa harus jadi acuan dalam proses perencanaan kedepan,” tegas Sugito.

Secara khusus Sugito mengutip pernyataan filosofis tentang pemberdayaan dan pembangunan desa. “Tidak ada 1 obat yang bisa menyembuhkan semua penyakit, tapi dengan diagnosa yang tepat, pemberian obat yang jelas, pemberian konseling berkelanjutan, dan ada sugesti yang kuat dari si sakit, bukan mustahil mereka untuk menjadi sehat,” ujarnya.

Seminar tersebut berlangsung secara Hybrid (online dan offline). Kurang lebih 2.000 orang dari berbagai unsur baik mahasiswa, Tenaga Pendamping Profesional dari berbagai wilayah Indonesia, pemerintah desa, serta pegiat desa terlibat dalam seminar secara online baik melalui fasilitas zoom meeting maupun youtube.

Pembicara dalam seminar tersebut selain Dirjend PDP Kemendesa PDTT juga dari Wakil Rektor I Unesa, Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Madlazim, M.Si, dari Dnas PMD Provinsi Jawa Timur, Ir Budi Sarwoto, MM, Koordinator TPP (Tenaga Profesional Pendamping) Jawa Timur Muhammad Ashari MHi.

Senada dengan Kemendesa, Wakil Rektor I Unesa, Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Madlazim, M.Si.menilai bahwa Indonesia tidak akan maju kalau desa-desanya belum maju. “Mestinya fokusnya adalah membangun desa terlebih dahulu

LPPM Unesa telah menjalin kerjasama dengan Kementerian Desa PDT Dan Transmigrasi menjadi pelaksana review modul program transformasi ekonomi desa terpadu (TEKAD), Pada kesempatan yang sama dilakukan pula penandatangan perjanjian kerjasama Unesa dengan Dinas PMD Provinsi Jatim.